Flashback

Sekiranya waktu yang memang dapat menjelaskan semua..
adalah kamu yang tetap menjadi sebuah subjek utamanya

Perihal yang pernah kita bicarakan sebelumnya,
ada masa dimana saat itu kita berjalan beriringan,
menapaki anak tangga dari perjalanan hidup kita bersama,
melalui sebuah hubungan dengan pondasi yang sangat kuat

Ada satu perbincangan di sore hari, tentang aku dan kamu,
sebuah cerita tentang KITA.
cerita tentang sepasang kekasih yang telah 4 tahun bersama.
waktu itu kita telah menyelesaikan sidang bersama.

aku yang lega saat itu akhirnya dapat menyusulmu meraih gelar sarjana.
kita tersenyum bahagia melewati hari itu.
kemudian sebuah tanya memenuhi ruang di kepala, menyisakan sedikit saja oksigen yang seharusnya memenuhi ruang yang dimilikinya.

Pembicaraan saat itu semakin mendalam,
kembali kita berdiskusi perihal kehidupan pasca menyelesaikan studi S1.
Di mulai dari keinginan untuk bekerja dan segera mempersiapkan finansial, hingga masalah terdetail yang mencakup urusan hati.

Sebuah ketakutan saat itu melanda pikiranku, bukan hanya aku namun juga dirimu.
Memasuki dunia kerja, kita akan sama-sama sibuk ditelan waktu seolah tak ada ruang untuk menghabiskan waktu bersama.
saat itu kita bersepakat, untuk saling menjaga satu sama lain.
menjaga hati dan berjanji tak membuka kemungkinan untuk pria dan wanita lain.
Kau pun juga berjanji.

Namun ternyata adalah waktu yang tetap menjawabnya, sebuah janji ternyata menjadi ingkar.
Karena waktu, salah seorang dari kita hampir terkalahkan dengan godaan.
meninggalkan pasangannya, untuk mencari secercah kecil untuk mengisi kekurangan yang tak dapat di berikan oleh pasangannya.

Sampai detik ini, meskipun kita telah melaluinya..
percayalah, sakit itu akan tetap terukir di dada.
meninggalkan sebuah memory yang membekas dan mengingatnya pun akan kelam,
membuatku terpuruk dan gagal untuk bertahan.
tolong lah jangan lagi kau patahkan hati ini..
karena kamu tak akan pernah mengerti rasanya tersakiti untuk yang kesekian kali



Komentar

Postingan Populer